Selasa, 24 Februari 2015

Kumpulan Pencipta Lagu

Pencipta Lagu Musik
1. Gesang

Terlahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917. Ya, itulah Sutadi atau yang lebih akrab dengan sebutan Gesang. Maestro keroncong ini terkenal se-antero Asia, terutama Jepang, namun hampir terlupakan di negerinya sendiri.

 Rolling Stone: Gesang

Berawal dari lagu “Bengawan Solo” yang ditulis pada tahun 1940. Untuk waktu yang cukup lama karya ini diasumsikan sebagai lagu rakyat yang penciptanya tak dikenal. Selain itu, Gesang berhasil menciptakan lagu yang cukup terkenal seperti Jembatan Merah.


2. Tonny Koeswoyo

Berprofesi sebagai penulis lagu, kemampuan Tony Koeswoyo tak diragukan lagi. Ia sangat menguasai beragam permasalahan untuk dijadikan topik sebuah lagu.

 Rolling Stone: Tonny Koeswoyo

Dalam menyusun harmoni, Tonny cenderung memilih nada riang seperti “Bus Sekolah”, “Hari Minggu”, “O Lala” dan masih banyak lagi.

3. Guruh Soekarno Putra

Karya-karya hasil gubahan Guruh Soekarno Putra mudah diketahui dari kegemarannya menggunakan bahasa sansekerta, contohnya Smaradhana (cinta membara), Indraloka (surga) atau Bahaduri (satria). Keunikan dalam pemilihan gaya bertutur seperti ini pada akhirnya memberikan ruang tersendiri bagi karya-karya guruh.

 Rolling Stone: Guruh Soekarno Putra

Ciri khas karya Guruh juga dapat dilihat dengan kedekatannya pada etnik Bali. Warna yang membuat publik terperangah ketika pada 1976 ia muncul dengan album Guruh Gipsy. Salas satu lagunya “Janger 1897 Saka”, merupakan bentuk keprihatinannya terhadap kultur Bali yang semakin tergerus budaya asing.

4. Titiek Puspa

Titiek Puspa mampu mengangkat tema apa saja menjadi sebuah karya yang enak didengar oleh awam sekalipun. Ia dapat menciptakan lirik lagu sederhana namun berhasil mencuri perhatian seperti lagu “Apanya Dong”. Salah satu masterpiece-nya “Kupu-kupu Malam”. Tak banyak seniman musik yang hingga usia senja tetap energik.

5. Iwan Fals

Karya Iwan Fals banyak mengandung lirik yang berisi kritik sosial dan cinta. Setiap karyanya terinsprirasi oleh negeri tempat ia mengabdi, seperti Canda Dalam Nada hingga Raya.

 Voice+: Iwan Fals

Bermodal gital dan harmonika, Iwan Fals menciptakan lagu. Dalam lirik lagunya ia menyampaikan kenyataan, juga membangkitkan orang-orang yang direndahkan, seperti dalam judul lagunya “Bongkar” dan “ Guru Oemar Bakri”. Iwan berpendapat, lagu bertema kritik akan tetap relevan sepanjang zaman.

6. Ismail Marzuki

Ismail Marzuki mewakili gambaran seniman multitalenta. Pada 1931 ia menulis “O Sarinah” yang menceritakan keadan bangsa Indonesia yang ditindas penjajah.

Sejak saat itu, ia banyak menciptakan lagu bertema perjuangan seperti “Rayuan Pulau Kelapa”, “Sepasang Mata Bola”, dan masih banyak lagi.
Kesederhanaan lirik adalah harmoni yang menjadikan kekuatan lagu-lagu ciptaannya, sehingga mampu menembus dimensi waktu.

7. Ebiet G. Ade

Sama halnya dengan Iwan Fals, Ebiet G. Ade pun condong pada teknik bertutur. Perbedaannya terletak pada cara dirinya berekspresi. Ebiet lebih lirih dan tutur katanya lebih berpuitis.

 Ebiet G Ade

Penyair Emha Ainun Najib salah satu sosok yang berpengaruh terhadap karya Ebiet. Jika dicermati dengan baik, banyak karyanya yang memberi ruang kepada kita untuk belajar tentang hakikat hidup.

8. Fariz RM

Mengikuti kaya Fariz RM hampir seperti menebak teka-teki yang tak kunjung terjawab. Nada-nada yang dihasilkannya selalu tak terduga.

 Rolling Stone: Fariz RM

Hal ini yang menyebabkan karya Fariz RM menempati ruang tersendiri dalam dunia musik pop Indonesia. Nama Fariz RM melambung lewat album Sakura (1980) yang ketika itu membuat publik terperangah karena dia memainkan seluruh instrumen yang ada di dalamnya.

9. Ahmad Dhani Prasetyo

Ahmad Dhani merupakan musisi handal. Pengarang, penulis lagu, penyanyi, merekam, mixing, mastering, bikin cover, promosi, hingga marketing dilakukannya sendiri.

 Trax: Ahmad Dhani

Keindahan lirik Dhani yang dulu — terutama zaman Dewa 19 — tergolong kompleks, artistik dan puitis. Menulis lagu yang disukai orang banyak tanpa meninggalkan cita rasa, itulah orientasi Dhani saat ini. Dhani mengungkapkan:

komersial itu adalah sebuah lagu yanng disukai semua orang dalam waktu yang lama.

Itulah Ahmad Dhani yang telah menuai semua dari paham idealisme komersialnya selama beberapa tahun terakhir ini.

10. Erros Candra

Kemunculan Sheila on 7 merupakan kebangkitan musik pop Yogyakarta.

 Rolling Stone: Erros Candra

Grup yang namanya semula dianggap aneh ini sudah mengejutkan sejak merilis album pertama yang melambungkan dua single berturut-turut “Kita” dan “Dan”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar